"UNIKNYA CARA TUHAN MENOLONG"
Musa
berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu ...
(Keluaran 15:25)
Lebih dari sekedar haus, bangsa itu mengalami dehidrasi. Wajar saja. Mereka
berjalan di padang gurun selama tiga hari tanpa tempat perteduhan dan tanpa
air. Akhirnya mereka menemukan sumber air. Tak terkira senangnya hati. Tapi apa
pasal, airnya pahit dan tak bisa diminum. Ini bukan lelucon.
Dan ketika Musa berseru-seru kepada Tuhan, Tuhan justru menunjukkan kepadanya
sepotong kayu.
Mereka minta air dan Tuhan memberinya sepotong kayu. Lelucon apa lagi yang
dibuat Tuhan? Ajaibnya, ketika kayu itu dilempar ke sumber air itu, maka airnya
menjadi tawar dan bisa diminum.
Musa dan Gideon
Lain cerita dengan Gideon saat harus berperang melawan ribuan tentara Midian.
Bukannya mendaftar semakin banyak orang untuk wajib militer, Tuhan justru
semakin mengurangi jumlah tentara Israel sampai menjadi 300 orang saja. Lebih
gila lagi, mereka tidak perang menggunakan pedang maupun tombak, tapi dengan
buyung kosong, sangkakala dan suluh. Dan Gideon ... menang!
Bukannya didoakan, tapi Naaman justru disuruh berendam di sungai paling kotor.
Bukannya diberkati, tapi ketul terakhir dari janda Sarfat malah diminta lebih
dulu.
Bukannya dijamah dengan lembut, tapi Yesus justru membuang ludah dan
mengoleskan ludah itu ke mata yang buta.
Kisah-kisah tersebut cukup menunjukkan bahwa Uniknya Cara Tuhan Menolong, tak bisa diprediksi, dan susah ditebak. Ia bisa memakai cara
yang paling umum, tapi Ia juga bisa memakai dengan cara yang paling aneh dan
lucu.
Jadi jangan pernah membatasi kuasa Tuhan dengan cara-cara yang ada dalam benak
pikiran kita saja, sebab Ia seringkali melakukan apa yang tak pernah terlintas
dalam benak kita.
Jika kita berdoa kepada Tuhan, miliki penyerahan diri yang total kepadaNya.
Jangan pernah coba mengatur Tuhan, bagaimana cara Ia akan menolong kita.
Lagipula dugaan kita sering meleset. Kita berpikir bahwa Tuhan pasti menolong
dengan cara A, tapi nyatanya Tuhan memakai cara B. Kita menebak dengan cara B,
tapi Tuhan memakai cara C, dan seterusnya.
Kalau kita memang niat minta tolong, masa sih kita akan bertanya lebih dulu
bagaimana caranya Ia akan menolong kita? Itu justru menunjukkan bahwa kita
tidak percaya kepadaNya. Tahu beres saja, lebih enak bukan?
Miliki penyerahan mutlak kepada Tuhan saat Ia menolong kita. (Source: Kwik/
Renungan Harian Spirit)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati Anda.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar